Layanan Pengaduan
20 Sep 2025 Berita Kampus

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu wujud nyata peran dosen dalam mendukung pembangunan karakter bangsa

Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu wujud nyata peran dosen dalam mendukung pembangunan karakter bangsa

Pengabdian kepada masyarakat (Pengmas) merupakan salah satu wujud nyata peran dosen dalam mendukung pembangunan karakter bangsa, khususnya dalam menyongsong Generasi Emas 2045. Pada tahun 2025, Tim dosen STIKes Mitra Husada Medan yang diketuai oleh Bapak Dr.Drs. Imran Saputra Surbakti, MM dan anggota Zulkarnain Batubara,S.Pd.I.,M.Hum,  Damayanti S, S.Tr.Keb.,Bd.,MKM, mahasiswa atas nama Devina Julia Utami dan Dinda Citra Lestari Damanik melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, dengan mengusung tema "Optimalisasi Karakter Generasi Emas, Maturitas melalui Core Value PACER (Professional, Akuntabel, Collaboration, Empathy, and Reliable)".


Kegiatan ini berfokus pada penguatan karakter masyarakat, khususnya Remaja, agar memiliki kematangan (maturitas) dalam berpikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa dan kebutuhan zaman. Core Value PACER dijadikan fondasi pembentukan karakter karena mencerminkan nilai-nilai yang relevan dengan tantangan global.
Melalui serangkaian kegiatan,  seperti motivasi, pelatihan soft skills, diskusi kelompok, hingga simulasi praktik nilai PACER (Profesional,Acuntable,Collaborative, Empaty dan Reliability) dalam kehidupan sehari-hari, program ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran Remaja tentang pentingnya membangun karakter yang matang. Para remaja dan pemuda Desa Bangun Rejo didorong untuk menjadi generasi yang unggul, berdaya saing, dan berakhlak mulia sebagai bagian dari persiapan menuju Generasi Emas Indonesia 2045.


Selain itu, kegiatan Pengmas ini juga melibatkan perangkat desa, tokoh masyarakat, guru, dan orang tua, sehingga nilai PACER dapat diterapkan secara berkesinambungan dalam keluarga, sekolah, maupun lingkungan desa. Kolaborasi lintas pihak ini diharapkan menjadi model pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada pembangunan karakter jangka Panjang berdaya saing baik ditingkat nasional maupun internasional.